Bersama teman teman

Bersama teman teman

Laman

Minggu, 19 September 2010

ISO, Shutter speed, dan apperture

ISO merupakan tingkat kepekaan media perekam terhadap partikel cahaya. Pada film analog, ISO disebut dengan ASA atau DIN. Semakin tinggi nilai ISO, kamera akan semakin peka terhadap cahaya, namun nilai ISO semakin tinggi berakibat foto akan semakin rentan terhadap noise. Noise adalah titik titik cahaya 'palsu' yang bukan bagian dari pola cahaya yang sesungguhnya, yang ditangkap oleh lensa. Noise berasal dari sensor digital. Noise membuat foto terlihat berbintik-bintik dan tidak bersih. [ISO 100 ISO 400 ISO 800 ISO 1600]

Shutter Speed merupakan lamanya media perekam terekpos dan merekam cahaya. Semaqkin lama waktunya, semakin tinggi nilai Ev yang di dapat. Namun shutter speed yang lambat dapat berakibat tangan kamu yang memegang kamera akan bergoyang, sehingga hasil fotonya menjadi kabur. Kemungkinan lainnya adalah objeknya bergerak, sehingga walaupun kamera tidak bergoyang, namun fotonya tetap menjadi kabur. Oleh sebab itu, jangan menggunakan shutter speed terlalu rendah ketika memotret objek bergerak seperti mobil, manusia, binatang, dll, kecuali memang tujuan kamu untuk merekam gerakan tersebut.

SHUTTER SPEED TERLALU RENDAH DAPAT MENGAKIBATKAN GAMBAR MENJADI KABUR KARENA TANGAN KAMU BERGOYANG, ATAU OBJEKNYA BERGERAK:



SHUTTER SPEED YANG CEPAT DAPAT MEREKAM PERCIKAN AIR YANG TERJADI DALAM WAKTU YANG SINGKAT:


SHUTTER SPEED LAMBAT DAPAT JUGA MEMBUAT GAMBAR MENJADI HALUS JIKA TANGAN KAMU DAN OBJEK FOTO TIDAK BERGERAK SAMA SEKALI:


Shutter speed mulai dari 1/1000 detik sampai 30 detik ( kalo di kamera ak, itupun kalo ga salah, hehe....)

Apperture merupakan besarnya bukaan atau jalur cahaya pada lensa. Apperture dapat di analogikan sebagai ukuran bukaan keran air, semakin besar ukuran bukaannya, semakin banyak /deras air mengalir. Demikian juga dengan apperture, semakin besar apperture, semakin banyak cahaya yang masuk melalui lensa, dan semakin tinggi nilai Ev yang di dapat.

Ukuran apperture dinyatakan dalam 1/n, dimana n adalah angka yang tertera pada kamera digital. jadi semakin besar angka yang tertera pada kamera digital, semakin kecil ukuran apperturenya. Nilai apperture pada kamera sering dinyatakan dengan f, contohnya f2.8, f 5.6, f 8, dsb. Seperti telah disebutkan di atas, semakin besar angka yg tertera, semakin kecil ukuran apperturenya. jadi f 8 lebih kecil dari f 5.6, dan f 5.6 lebih kecil dari f 2.8, dst.

APPERTURE BESAR MEMBUAT BENDA BENDA DI BELAKANG DAN DI DEPAN POI MENJADI KABUR/BLUR. EFEK INI SERING DIGUNAKAN UNTUK MENGISOLASI POI DARI LATAR BELAKANGNYA


APPERTURE KECIL MEMBUAT SEBAGIAN BESAR BENDA BENDA DALAM FRAME TERLIHAT TAJAM. APPERTURE KECIL JUGA DAPAT MEMBUAT EFEK BINTANG PADA LAMPU :

0 komentar:

Posting Komentar